PENDAHULUAN
Biodeversitas atau yang biasa disebut dengan keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan. Secara ilmiah biodiversity atau biodeversitas dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya yaitu mencakup gen , spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme serta proses ekosistem dan ekologinya. Keanekaragaman di bumi ini menyebar secara tidak merata. Setiap daerah memiliki keanekaragaman tersendiri jika semakin jauh dari ekuator maka keanekaragaman hayati terus menurun. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
ISI
Jenis keragaman hayati dibagi menjadi 3 macam,yaitu;
1. Keanekaragaman genetik (genetic diversity); Jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
- Keanekaragaman spesies (species diversity); Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5 - 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
- Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity); Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di atau dunia laut.
Keanekaragaman Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya. Secara astronomis Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. artinya indonesia terletak didaerah iklim tropis (daerah tropis berada diantara 23 1/20 LU dan 23 1/20 LS). Ciri - ciri daerah tropis antara lain temperatur cukup tinggi (260C - 280C), curah hujan cukup banyak (700 - 7000mm/ tahun) dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. sejumlah spesies tersebut bersifat endemik , yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain.
Contohnya adalah sebagai berikut:
1. burung cendrawasih di papua,
2. Burung maleo di sulawesi,
3. komodo di pulau komodo.
4. anoa di sulawesi
5. rafflesia arnoldii, terdapat dipulau sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari aceh sampai lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas indonesia yang terdapat disumatra.
Kali ini kita akan membahas tentang fauna Komodo.
Komodo di Indonesia banyak terdapat di wilayah pulau Komodo yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT). Wilayah dari pulau Komodo +390 Km2. Komodo(Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia. Berikut spesifikasi ilmiah dari komodo;
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Upaordo: | Autarchoglossa |
Famili: | Varanidae |
Genus: | Varanus |
Spesies: | V. komodoensis |
Komodo ditemukan sekitar sekitar tahun 1910. Karena Komodo semakin tahun jumlahnya semakin menyusut maka pemerintah menetapkan bahwa Komodo sebagai binatang / species yang dilindungi, dan dibagun sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo yang saat ini termasuk dalam nominasi new7wonders.
Anatomi Komodo
Komodo dewasa biasanya memiliki berat 70 kg. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii).Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur li bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli. Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.
Perilaku dan cara hidup
Komodo sangat suka tempat yang panas dan kering karena mereka suka berjemur. Komodo merupakan binatang penyendiri, berkumpul bersama saat hanya makan dan berkembang biak. Komodo dapatv lari hingga 20 km/jam dan dapat menyelam sedalam 4,5 m, tidak hanya itu komodo juga dapat memanjat pohon menggunakan cakar. Komodo tidur didalam lubang untuk menjaga panas tubuhnya pada malam hari. Komodo merupakan hewan karnivora walapun kadang komodo juga memakan bangkai. Jarak penciuman komodo hingga 9,5 km. Air liur yang kemerahan dan keluar dalam jumlah banyak amat membantu komodo dalam menelan mangsanya. Meski demikian, proses menelan tetap memakan waktu yang panjang; 15–20 menit diperlukan untuk menelan seekor kambing. Rahangnya yang dapat dikembangkan dengan leluasa, tengkoraknya yang lentur, dan lambungnya yang dapat melar luar biasa memungkinkan komodo menyantap mangsa yang besar, hingga sebesar 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu kali makan. Setelah makan, komodo menyeret tubuhnya yang kekenyangan mencari sinar matahari untuk berjemur dan mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan itu dapat membusuk dalam perutnya dan meracuni tubuhnya sendiri. Dikarenakan metabolismenya yang lamban, komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan 12 kali setahun atau kira-kira sekali sebulan. Setelah daging mangsanya tercerna, komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, gumpalan mana dikenal sebagai gastric pellet.
Evolusi
Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus, yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam dan lalu bermigrasi ke Australia. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluaskan wilayah persebarannya ke timur hingga sejauh Timor. Perubahan-perubahan tinggi muka laut semenjak zaman Es telah menjadikan agihan komodo terbatas pada wilayah sebarannya yang sekarang
KESIMPULAN
Dengan menyusutnya populasi dari komodo maka diperlukan perindungan. Pemerintah sudah menyediakan cagar alam bagi komodo, contohnya adalah Taman Nasional Komodo. Dan komodo juga dilindungi oleh Undang-undang yang mengatur tentang perlindungan hewan langka. Vote Pulau Komodo agar menjadi new7wonders / tujuh keajaiban yang baru,setelah kita kehilangan candi Borobudur karena telah dihapus dari daftar tujuh keajaiban dunia,kini saatnya bagi bangsa Indonesia tetap bangkit dengan pesona dan keajaiban yang melimpah di Negeri ini yang salah satunya adalah Pulau komodo. Vote Pulau Komodo di www.new7wonders.com pergunakanlah email anda karena satu suara dari anda sangat penting bagi bangsa dan Negara Indonesia.
SUMBER